
BATU DI TENGAH BERLIAN Bagai batu di tengah sekarung berlian, mungkin pribahasa itulah yang tepat untuk melukiskan realita kehidupan di lingkungan pendidikan ini namun masih banyak orang buta huruf yang tidak mampu baca dan tulis. Tepatnya di kecamatan mangli kabupaten jember, sebuah perguruan tinggi islam negeri yang sebagian besar masyarakat sekitarnya berprofesi sebagai pe tani, buruh pabrik dan kuli bangunan. Ironis sekali meski lingkungan tersebut adalah lingkungan mahasiswa yang kaya akan pendidikan bahkan beberapa dosen pengajar pun tinggal di wilayah ini, namun tidak sedikit orang yang belum mampu baca tulis alias buta huruf. maryati 35 tahun salah se orang warga yang kami temui di rumahnya mengaku tidak mampu mengenyam pendidikan formal dari kecil hingga saat ini, faktor ekonomi lah yang selalu menjadi alasan. Dia juga menuturkan bahwa salah satu anaknya harus putus sekolah karena tidak mampu lagi membiayai. Seharusnya pemerintah memberi sekolah gratis...